Integrasi Kesalehan Normatif dan Kebatinan dalam Penulisan Al-Quran pada Tradisi Pelet Kandung

Authors

  • Fairuzah Fairuzah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep
  • Abdul Basid Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep
  • Nuri Izzati Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep

Keywords:

Pelet kandung, Kesalehan Normatif dan Kebatinan, Mark R. Woodward

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap tiga hal; Pertama latar belakang penulisan Al-Quran pada buah kelapa dalam tradisi pelet kandung.  Kedua, tahapan dalam prosesi pelet kandung, Ketiga, cara pandang masyarakat Bataal Timur dalam mengintegrasikan antara kesalehan normative dan kebatinan dalam penulisan ayat Al-Quran pada tradisi pelet kandung. Analisis dalam penelitian ini mengantarkan pada tiga kesimpulan. Pertama, ketika usia kandungan mencapai tujuh bulan diyakini sebagai masa pencegahan dari berbagai bahaya maka diadakan tradisi pelet kandung bertumpu pada unsur ketaatan dan ketundukan terhadap keputusan adat istiadat yang sudah diyakini oleh nenek moyang begitu pula dengan penulisan ayat Al-Quran pada tradisi tersebut diperoleh dari ijazah nenek moyang. Kedua, terdapat lima tahapan dalam prosesi pelet kandung, Pijat perut sambil pembacaan Al-Quran, Pemandian, Menggendong kelapa gading, Pelemparan gayung, Arasol. Ketiga, Dalam tradisi pelet kandung di desa Bataal Timur simbol buah kelapa sebagai bentuk pengamalan mistisisme yaitu diyakini sebagai wujud sang bayi mendapat wadah syariat dengan pengamalan living quran, yaitu dengan dituliskannya dua ayat Al-Quran (QS.Yusuf [12]:4 dan QS.Al-Ahqaf [46]:15) pada buah kelapa tersebut dan diyakini memiliki kandungan bermanfaat untuk jabang bayi dan ibu hamil.

Downloads

Published

2022-09-15

Issue

Section

Articles